Al-Qur'an Sebagai Cahaya

Cahaya adalah energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk menerangi ruangan maupun menjadi sumber keberlangsungan hidup, seperti tanaman yang membutuhkan cahaya matahari untuk membuat makanan. Begitupun dengan manusia, kita sangat membutuhkan cahaya untuk melihat, walaupun manusia punya mata tapi tidak ada cahaya maka kita tidak akan menikmati pemandangan yang ada di sekitar.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). (QS 4/174) 

Sesuai dengan sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan maka sejatinya manusia itu bisa berfungsi sebagai benda (cermin) untuk memantulkan cahaya (Al-Quran) tersebut, Jika cerminnya bersih maka pemantulannya juga sempurna (teratur) dan jika cerminnya kotor maka pemantulannya juga akan acak-acakan (tidak teratur).



Al-Quran sebagai An-Nur memberikan pancaran sinar yang terang benderang di dalam qolbu manusia yang mengimani dan mengamalkannya sehingga dia selalu merasakan yang benar dan memberi petunjuk kepada qolbunya untuk melakukan yang benar.

Manusia diberikan 3 sarana dalam mengolah Al-Quran agar berfungsi sebagai cahaya (Nur) dengan baik dalam dirinya yaitu mata, teliga dan otak, lihat surah An-Nahl ayat 78.

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan qolbu, agar kamu bersyukur. 

Dengan ketiga sarana ini semua manusia sama-sama mempunyai peluang untuk mengetahui Al-Quran sebagai Cahaya (An-Nur). Al-Qur'an sebagai cahaya memberikan pancaran sinar yang terang benderang dalam pikiran manusia yang mengimani dan mengamalikannya sehingga dia selalu berpikir yang positif ' dan melahirkan pendapat-pendapat mencerahkan. Manusia yang mampu memaksilkan ketiga sarana tersebut di atas itulah wujud : kesyukurannya kepada Allah.

Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran dinamai juga An-Nur? An-Nur adalah cahaya yang menerangi di dalam kegelapan. Seseorang yang berada di dalam kegelapan tidak akan mampu menemukan jalan keluar tanpa cahaya (Al-Quran). Orang yang pikirannya gelap tidak akan mampu memikirkan suatu jalan keluar dalam hidupnya.

Seseorang yang qolbunya gelap tidak akan mampu merasakan suatu kebenaran dengan qolbunya itu. Al-Quran memancarkan cahaya kepada seluruh umat manusia yang mengimani dan mempercayaiNya.

Firman-firman Allah yang terdapat di dalam Al-Quran semuanya menjadi cahaya (Nur) yang memberi sinar, cahaya, pencerahan bagi manusia. Manusia yang mengimani dan mengamalkan Al-Quran senantiasa mempungsikan Al-Quran sebagai cahaya (Nur) dari Allah sehingga dia selalu dalam kebenaran, tidak dalam kegelapan. Manusia yang tidak mengimani dan mengamalkan Al-Quran adalah manusia yang selalu menyimpang dari jalan Allah, karena selalu dalam kegelapan.

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama

Saran dan Masukan