Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World no Tobacco Day) awalnya dibentuk oleh negara-negara anggota World Health Organization (WHO) pada tahun 1987 silam untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang disebabkan oleh produk tembakau bagi manusia, kesehatan masyarakat, dan lingkungan. Perayaan tahunan sedunia tersebut merupakan bentuk pengingat kepada seluruh publik tentang bahaya penggunaan tembakau, praktik bisnis perusahaan tembakau hingga hak seluruh warga dunia untuk mengklaim kesehatan dan hidup sehat serta melindungi generasi masa depan.
Sebenarnya seluruh ciptaan Tuhan Semesta Alam tidak ada yang batil, mulai dari tanaman, hewan bahkan manusia, ciptaannya syarat akan ilmu yang mesti dikaji agar kita mendapat pelajaran dari ciptaanNya. Mari kita lihat firman Allah dalam Al-Quran Surah Ali Imran:191 :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Semua yang ada dikolong langit dan bumi, tak ada yang luput dariNya, ada banyak jutaan spesies tumbuhan dan hewan yang hidup dan pernah hidup dibumi sebagai objek kajian untuk ciptaanNya yang bertitle manusia. Tanaman tembakau abad 20an kini banyak memandang sinis karena fungsi dan kegunaannya sudah berubahalih menjadi negatif, padahal jika kita melihat dari sisi spritual tembakau pun punya khasiat jika dipraktekkan dengan benar.
Tembakau (Nicotiana Tabacum) adalah salah satu tanaman nonpangan yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia dan ditanam di 120 negara. Lebih dari 75 spesies Nicotiana yang terdapat secara alam, termasuk 49 spesies asli Amerika dan 25 spesies asli Australia. Penggunaan tembakau telah didokumentasikan selama lebih dari 8.000 tahun. Budidaya tembakau kemungkinan besar dimulai pada 5000 SM dengan perkembangan pertanian berbasis jagung di Meksiko Tengah.
Di awal sejarah tembakau, Swedish.org menyebutkan tembakau digunakan sebagai obat untuk semua penyembuhan, untuk membalut luka, mengurangi rasa sakit, dan bahkan untuk sakit gigi. Pada akhir abad ke-15, Christopher Columbus diberi tembakau sebagai hadiah dari penduduk asli Amerika. Sejak saat itu tembakau langsung populer di Eropa, karena mereka percaya bahwa tembakau memiliki kekuatan penyembuhan yang ajaib. Segera kemudian, merokok tembakau dipromosikan sebagai cara yang layak untuk mendapatkan "dosis tembakau harian". Pada awal abad ke-17, ilmuwan dan filsuf menemukan konsekuensi yang ditimbulkan oleh rokok terhadap kehidupan mereka, termasuk kesulitan bernapas dan kesulitan berhenti.
Akhirnya selama 20 tahun terakhir, rokok telah mengalami banyak perubahan. Rokok sekarang mengandung lebih banyak bahan berbahaya daripada sebelumnya, dan industri tembakau telah secara drastis meningkatkan strategi pemasaran mereka, menargetkan populasi baru dan beragam, termasuk anak-anak. Namun ternyata, tanaman tembakau lebih dari sekadar pengisi rokok, meski tak dapat disangkal salah satu penyebab kematian dini dan penyakit yang paling bisa dihindari di dunia.
Menurut sebuah studi baru, tanaman tembakau, Nicotiana, diduga mengandung potensi terapeutik yang kuat untuk mengobati kondisi seperti diabetes tipe-2, stroke, demensia, artritis, secara lebih efektif dan dengan harga yang terjangkau menurut laman Science Daily.
Bukan hanya merusak kesehatan sendiri tapi juga lebih banyak imbas kepada yang tidak merokok tapi ikut menghirup asap perokok aktif. Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya, seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, dan benzena. Jika terpapar secara terus-menerus, asap rokok dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh serta menimbulkan masalah kesehatan bagi siapa pun yang menghirupnya. Ini artinya kalian yang merokok selain merusak organ diri yang sudah diciptakan sempurna tanpa cacat dan ikut serta merusak organ tubuh manusia lain yang menghirup asapnya, dengan katalain inilah bentuk penzoliman diri sendiri dan orang lain. Tubuh kita berjalan bagaikan sistem yang Haq/Benar, lalu muncullah zat diluar tubuh kita yang tidak bisa bersinergi atau merusak organ paru-paru menjadi malfungsi akhirnya organ itu tidak berjalan baik bahkan menimbulkan kebatilan pada organ lainnya, untuk itu mari kita renungi ayat Allah berikut;
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”.
Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan setidaknya ada 8 juta kematian yang disebabkan oleh asap rokok dan 1,2 juta kasus di antaranya terjadi pada perokok pasif. Sering menghirup asap rokok, dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebanyak 20–30%. Selain itu, perokok pasif juga lebih berisiko mengalami berbagai penyakit serius lain, seperti bronkitis kronis, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Wanita hamil yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau bayi terlahir dengan berat badan rendah. Hal ini karena zat-zat berbahaya pada asap rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, dapat terbawa oleh aliran darah dan diserap oleh janin. Semakin sering ibu hamil menghirup asap rokok setiap harinya, semakin tinggi pula risiko komplikasi dan gangguan kesehatan yang dapat terjadi. Bayi dan anak-anak yang sering menghirup asap rokok, lebih berisiko mengalamiberbagai gangguan kesehatan seperti Asma, Infeksi telinga tengah, Infeksi saluran pernapasan, seperti ISPA, pneumonia dan bronkitis, Alergi, Meningitis, Sindrom kematian bayi mendadak.
Meski dalam kemasan rokok memberikan peringatan keras terhadap pengisap rokok tapi entah mengapa mereka seakan tidak bisa membaca peringatan itu, apakah memang rokok itu ditujukan kepada orang yang tidak bisa membaca?
Asap rokok selain merusak tubuh sendiri dan orang lain, barang ini juga potensi besar merusak alam, menurut catatan dari WHO, dampak berbahaya dari industri tembakau terhadap lingkungan bersifat luas. Berikut ini beberapa fakta yang dikeluarkan oleh pihak WHO terkait dampak industri tembakau bagi lingkungan: 600 juta pohon ditebang untuk membuat rokok; 84 juta ton emisi CO2 yang dilepaskan ke udara meningkatkan suhu global; 22 miliar ton air digunakan untuk membuat rokok; Tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun.
Jadi memelihara dan menjaga alam semesta yang bisa kita lakukan lebih konkrit dengan tindakan simple, mari kita ajak keluarga, sahabat, teman, kolega untuk berhenti merusak diri dan alam cukup dengan berhenti mengisap rokok.
RP DR
Posting Komentar